Pertandingan futsal memperingati Hari Oeang dimulai. Status sebagai juara bertahan futsal disandang BDK Manado. Bukan hal yang mudah untuk mepertahankan status yang cukup prestisius tersebut mengingat BDK Manado kehilangan duo pemain bertahan yaitu Chobin yang merapat ke Pusdiklat KNPK serta Stanley yang sulit untuk menolak pinangan Pusdiklat AP. Namun itu bukan menjadi alasan untuk BDK Manado melepas dengan mudah status juara bertahan. Skuat Tim Futsal BDK Manado diisi oleh:
1. Enda
2. Kevin
3. Mardiansyah
4. Ephen
5. Rahmat
6. Agus
7. Revi
8. Aan
9. Disan
10. Ely
11. Adi
12. Rinto
13. Anggit
14. Wilson
Sabtu, 18 Oktober 2014
Perjuangan dimulai pada malam Minggu. BDK Manado tergabung dalam Grup B bersama Kanwil DJPBN dan Kanwil DJP. Pada pertandingan pertama, BDK Manado harus langsung berhadapan dengan Tim Kuat dari Kanwil DJP. Minimnya pemain bertahan membuat BDK Manado kelimpungan. Terbukti di pertandingan pertama BDK Manado harus menelan kekalahan telak dengan gelontoran 4 gol dari Kanwil DJP dan hanya mampu dibalas sebiji gol dari Ephen.
Namun mental juara masih dimiliki BDK Manado. Pada pertandingan kedua melawan Kanwil DJPBN, BDK Manado langsung mengamuk. BDK Manado berhasil melumat Kanwil DJPBN dengan 4 gol dari kaki Ephen, 2 gol diciptakan Kevin lalu Rahmat, Revi dan Agus mendapat giliran masing – masing sebiji gol. Sementara itu Kanwil DJPBN hanya mendapat satu gol hiburan. BDK Manado keluar sebagai Runner Up Grup B setelah Kanwil DJP juga berhasil menggilas Kanwil DJPBN dengan skor 7-2.
Senin, 20 Oktober 2014
Perempat Final
Sebuah drama final dua musim berturut – turut terjadi di perempat final. BDK Manado kembali bertemu dengan BPKP tetapi bukan di final seperti 2 musim sebelumnya, sekarang terjadi di perempat final. Di awal laga BDK Manado mampu mencuri gol melalui aksi individu Ephen yang membuat unggul 1-0. Pertandingan cukup alot dan cenderung berimbang yang diselingi dengan beberapa permainan keras. Kartu kuning meluncur beberapa kali dari saku sang pengadil lapangan sampai pada suatu saat di babak kedua, kartu merah dikeluarkan dan ditujukan kepada Ephen. Kalah jumlah pemain, BDK Manado bermain bertahan dan sangat berhati – hati. BDK Manado berhasil menjaga keunggulan sampai peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan.
Semi Final
Pada fase ini BDK Manado bertemu dengan KPP Bitung. Bermain tanpa Ephen jelas sangat berpengaruh pada permainan tim akibat dari kartu merah yang diterimanya pada pertandingan sebelumnya dan permainan kolektivitas jelas menjadi pilihan. Wilson dan Rahmat menjadi tumpuan tim untuk mengatur serangan dan mengkoordinir pertahanan. Gol yang ditunggu terjadi di babak ke 2 setelah sebelumnya terjadi kemelut di depan gawang dan diakhiri dengan sontekan dari kaki Disan. Gol semata wayang tersebut cukup untuk membawa BDK Manado untuk ke tiga kalinya masuk Final futsal Hari Oeang.
Final
KPP Manado sudah menunggu di Final. Tubuh yang letih serta mata yang mengantuk menjadi tambahan masalah bagi tim yang masuk Final. Permainan keras tersaji di babak final akibat kelelahan dan tetap mencoba fokus dan konsentrasi menjadi kunci kemenangan. Sempat mencuri gol saat Revi berhasil memanfaatkan kelengahan pemain bertahan KPP Manado serta ditambah lagi satu gol dari sepakan bola muntah yang berhasil dikonversi gol oleh Rahmat dan kartu merah yang diterima Disan belum mampu dimanfaatkan KPP Manado. Namun di akhir laga, KPP Manado berhasil menyamakan kedudukan dalam waktu 6 menit terakhir sehingga harus diselesaikan dengan adu pinalti. Revi, Kevin dan Enda menjadi algojo pinalti tetapi sayang, nama terakhir gagal melaksanakan tugasnya. Beruntung, Enda berhasil menepis satu tendangan pinalti dan satu tendangan pinalti KPP Manado melenceng di atas mistar gawang membuat tim futsal BDK Manado menjadi tim pertama yang berhasil mempertahankan gelar juara.
Semoga tulisan ini menjadi tanda pelecut semangat BDK, Pusdiklat dan Setban bahwa BPPK tidaklah terlalu kecil untuk menjadi JUARA.
FORZA BPPK!
Perbedaan Sistem Pemerintahan Indonesia dan Sistem Pemerintahan Malaysia
Enter your email address to get update from Kompi Ajaib.
Print
PDF